Kamis, 14 Januari 2016

Pengalaman Saat Liburan di Amuntai

Hai teman-teman kali ini saya ingin membagikan cerita tentang liburan saya, yang ingin saya ceritakan kali ini adalah ketika liburan tahun baru di Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Ceritanyaa… ini adalah liburan tahun baru saya bersama keluarga. Sekalian ngumpul bareng keluarga besar di kampung halaman asal mama saya. Sekaligus saya ingin berbagi informasi tentang tempat wisata yang saya kunjungi serta pengalaman seru dari saya.

Sekilas Sejarah Candi Agung

Candi Agung adalah candi yang terkenal dari Amuntai, candi ini berbeda dengan candi-candi di tempat lain. Candi Agung ini merupakan peninggalan Kerajaan Nagaradipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Nagara dan Kerajaan Banjarmasin.

Bangunan Candi yang ada tidak sepenuhnya seperti zaman dulu, hanya menyisakan puing-puingnya saja. Oleh pemerintah Hulu Sungai Utara candi ini telah di pugar. Dan konon katanya, candi ini bangunan yang sebenarnya tidak akan terlihat oleh kita yang awam. Namun, untuk orang-orang tertentu saja yang dapat melihat bangunan candi ini. Wallahu a’lam.

Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu yang masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira 200 tahun SM.

Menurut cerita dari orang-orang sekitar, Kerajaan Hindu Nagara Dipa ini berdiri pada tahun 1438 di persimpangan tiga aliran sungai, yaitu Tabalong, Balangan, dan Nagara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih lambung Mangkurat. Nagara Dipa lalu berkembang menjadi Kota Amuntai.
Gerbang Depan Candi

Wisata Spiritual

Nah, saya dan keluarga besar saya liburan kesana saat tahun baru, sambil sekalian memandikan Julak (Kakak dari Mama dalam Bahasa Banjar) saya karena dipercaya julak saya adalah salah satu dari keturunan Kerajaan di Candi Agung yang setiap beberapa tahun sekali harus dimandikan disana oleh orang yang dipercaya memiliki sesuatu yang bisa  berkomunikasi, dan mengetahui banyak hal tentang seluk beluk candi turun temurun atau bisa dibilang kuncen (penjaga candi).

Saat pertama datang kesana kita harus membayar karcis per orang harganya saya nggak tahu berapa karena saat itu saya ditraktir, tahu beres lah pokonya, Heheee.. setelah sampai didalam area candi kami bertemu dengan seseorang yang bisa dibilang kuncen tapi perempuan, yang akan membantu kami melakukan ritual-ritual disana.

Pertama-tama kita harus membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, sholawat, dan lain-lain. Serta membawa makanan khas dan berbagai macam bunga untuk syarat-syarat ritual. Setelah selesai membaca dan berdiskusi dengan sang juru kunci, lalu julak saya dimandikan.
Di depan Candi

Area Candi Agung

Pada saat julak saya dimandikan beberapa keluarga saya menemani. Sedangkan saya bersama sepupu-sepupu saya memilih untuk jalan-jalan di area Candi Agung sambil berfoto-foto. Maklumlah anak muda, selalu berfoto disetiap kesempatan, haahaaa.

Kami mengelilingi tempat-tempat di Candi Agung, lingkungan yang disuguhkan di Candi Agung ini sangatlah sejuk dan rindang, dan area Candi Agung dekat dengan kompleks sekolah jadi bisa juga digunakan untuk siswa belajar tentang peninggalan sejarah disana.

Pertapaan Pangeran Suryanata


Di area Candi Agung yang pasti ada bangunan candinya yang telah di pugar oleh pemerintah HSU, Pertapaan Pangeran Suryanata yang konon katanya ditempat ini selain bisa melihat batu yang dulunya dijadikan tempat duduk Raja untuk bertapa, kita juga bisa dapat melihat nasib kita disini, wow amazing bukan ??heheee.

Caranya yang saya tahu begini. Dipertapaan ini disediakan semacam batang lidi yang nantinya akan kita ukur batang tersebut menggunakan telapak tangan kita sambil kita baca mantra yang dibimbing oleh penjaganya disana. Nah, setelah baca mantra kalau ukuran lidi tambah panjang dari ukuran lidi semula itu artinya hajat kita sebentar lagi akan kabul. Wallahu a’lam.

Terdapat telaga, yang dinamakan Telaga Darah.

Foto Penunjuk Arah Telaga Darah

Tiang Mahligai Putri Junjung Buih

Jika kita berkunjung ke Candi Agung terutama ke Mahligai Putri Junjung Buih, atau pemandian Putri Junjung Buih ini kita bisa mencuci muka tiga kali sambil mengucapkan keinginann kita. Saya mencoba itu, namun tidak juga terlalu mempercayainya, takut syirik. Heheeee…..

Tiang Mahligai Putri Junjung Buih
 Ini Foto dari Saya

Jembatan Colour Full

Iyaps, disini juga terdapat jembatan yang colour full mengelilingi danau di Candi ini. Ada danaunya juga loh, yaa walaupun airnya berwarna agak kehitam-hitaman gitu, tapi sebenarnya air disini bersih dan dijamin deh nggak ada sampahnya. Ini fotonyaaa……


Foto di Jembatan Colour Full

Museum Candi Agung

Ada cerita mistik diperjalanan wisata kami kesini, yaitu sebelum masuk ke museum saja keponakan saya bernama Raisa sudah menangis keras seperti melihat sesosok apalah-apalah dari dalam museum. Sehingga, Raisa dan abahnya tidak bisa ikutan masuk dehhh yaaaahhhh.

Dan, setelah sampai didalam museum, julak saya yang setelah dimandikan tadi tiba-tiba kesurupan dan berbicara begini “Jaga warisan peninggalan sejarah ini, jangan dirusak, siapa lagi nang bisa menjaga kalau kada kita yang ada nih !” begitulah seingat saya.

Nah, sekarang kita berbicara isi didalam museum ini. Yang saya lihat didalam museum Candi Agung ini ada Gamelan Khas Banjar, gambar denah situs Candi Agung, beberapa pecahan bata dan genteng atap, potongan kaki arca, potongan relief Bunga Tunjung bermotif Pucuk Rabung, rantai besi yang ukurannya besar, pecahan perunggu dari arca, tempat tidur Putri Junjung Buih, dll. 

And this is my foto, abaikan sepatu keponakan sayaa yaaa….
Foto di dalam Museum (tempat tidur Putri Junjung Buih)

Benda-benda Peninggalan Sejarah

Jajanan di Sekitar Candi

Oh iya, diawal saya lupa menjelaskannya. Padahal jajanan di candi ini dijual di area depan pintu masuk candi. Kebanyakan makanan yang dijual adalah pentol, es, dan ada juga yang menjual jajanan khas Banjar yang sedaap-sedaap.

Oh iya teman-teman saya sarankan jika datang kesini gunakan pakaian yang sopan, jangan terlalu ketat.

Sekian dulu pengalaman liburan saya, see you again !

5 komentar:

  1. liburan yang sangat mengesankan sist

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Apakah yang bisa melihat semua situs secara gaib adalah keturunan para beliau di sini (bisa melihat bukan krn melakukakan suatu ritual tpi bisa dg sendirinya) makasih bila ada yg bisa menjelaskan....

    BalasHapus
  4. InsyaAllah..bisa karena msh keturunan
    Saya slh satu dr sekian bnyk keturunan candi agung amuntai

    BalasHapus